PEMANFAATAN
TUMBUHAN TALAS SEBAGAI
BAHAN PANGAN ALTERNATIF
KOMODITAS
TALAS
Talas (Colocasia
esculenta)
Tanaman
talas berasal dari daerah Asia Tenggara selanjutnya talas
menyebar ke Cina, Jepang, daerah Asia Tenggara dan beberapa pulau di
Samudera Pasifik kemudian terbawa oleh migrasi penduduk ke Indonesia. Di
Indonesia talas biasa dijumpai hamper di seluruh kepulauan dan tersebar dari
tepi pantai sampai pegunungan di atas 1000 m dari permukaan laut (Purwono dan
Heni, 2007).
Talas
dapat tumbuh terus-menerus sepanjang tahun di wilayah tropis dan subtropis,
biasanya pada kondisi lembab atau tergenang. Suhu rata-rata yang sesuai untuk
pertumbuhan talas berkisar antara 210 C dan 27 0 C.
Tanaman talas dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, mulai dari tanah liat
seperti untuk pertanaman sawah, hingga tanah yang subur, dan dengan berbagai
kondisi lahan baik lahan becek maupun kering (Anonim, 2011a).
Talas
termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae). Tanaman ini
berperawakan tegak dengan tinggi 1 m atau lebih. Talas merupakan tanaman yang
pangan yang berupa herba dan merupakan tanaman semusim atau tanaman sepanjang
tahun (Purwono dan Heni, 2007).
Ciri-ciri tanaman talas
Tanaman talas mengandung asam perusi (asam biru atau HCN). Sistim perakaran serabut, liar dan pendek. Umbi mempunyai jenis bermacam-macam. Umbi dapat mencapai 4 kg atau lebih, berbentuk selinder atau bulat, berukuran 30 cm x 15 cm, berwarna coklat. Daunnya berbentuk perisai atau hati, lembaran daunnya 20-50 cm panjangnya, dengan tangkai mencapai 1 meter panjangnya, warna pelepah bermacam-macam. Perbungaannya terdiri atas tongkol, seludang dan tangkai. Bunga jantan dan bunga betina terpisah, yang betina berada di bawah, bunga jantan di bagian atasnya, dan pada puncaknya terdapat bunga mandul. Buah bertipe buah buni. Bijinya banyak, bentuk bulat telur, panjangnya ± 2 mm.
Tanaman talas mengandung asam perusi (asam biru atau HCN). Sistim perakaran serabut, liar dan pendek. Umbi mempunyai jenis bermacam-macam. Umbi dapat mencapai 4 kg atau lebih, berbentuk selinder atau bulat, berukuran 30 cm x 15 cm, berwarna coklat. Daunnya berbentuk perisai atau hati, lembaran daunnya 20-50 cm panjangnya, dengan tangkai mencapai 1 meter panjangnya, warna pelepah bermacam-macam. Perbungaannya terdiri atas tongkol, seludang dan tangkai. Bunga jantan dan bunga betina terpisah, yang betina berada di bawah, bunga jantan di bagian atasnya, dan pada puncaknya terdapat bunga mandul. Buah bertipe buah buni. Bijinya banyak, bentuk bulat telur, panjangnya ± 2 mm.
Jenis-Jenis Tanaman
Talas
Talas
mempunyai beberapa nama umum yaitu Taro dan Old
cocoyam. Di beberapa negara dikenal dengan nama lain, seperti: Abalong (Philipina), Taioba (Brazil), Arvi (India), Keladi (Malaya), Satoimo (Japan), Tayoba (Spanyol)
dan Yu-tao (China) (Anonim, 2011b)
Talas
merupakan umbi dari batang tanaman. Bentuk talas ini bermacam-macam tergantung
dari jenis masing-masing talas ada yang lonjong dan agak bulat,
warna kulitnyapun berbeda-beda seperti keputihan, kemerahan dan keabuan
(Anonim, 2010a).
Terdapat
beberapa jenis talas, menurut Anonim (2009), adalah sebagai berikut:
Talas
Bogor
Talas
bogor (Colocasia esculenta L. Schoott) merupakan salah satu
jenis talas yang banyak digemari orang. Talas bogor ini mempunyai daun yang
berbentuk hati dengan ujung pelepah daunnya tertancap agak ketengah helai daun
sebelah bawah. Warna pelepah bermacam-macam. Bunga terdiri atas tangkai
seludang dan tongkol.
Talas
Belitung (Kimpul)
Talas
belitung dengan nama ilmiah Xanthosoma sagitifolium ini
termasuk famili Areacea dan merupakan tumbuhan menahun yang mempunyai umbi
batang maupun batang palsu yang sebenarnya adalah tangkai daun. Umbinya
digunakan sebagai bahan makanan dengan cara direbus ataupun digoreng.
Talas
Padang
Talas
padang, Colocasia gigantea Hook F, hampir sama dengan
jenis talas lainnya yang semarga, Colocasia esculenta.
Perbedaannya ialah pada ukuran pohonnya yang lebih besar, bisa mencapai tinggi
2 meter dan tangkai daunnya yang ditutupi lapisan lilin putih, serta urat-urat
daunnya yang lebih kasar. Umbi induknya cukup besar, akan tetapi tidak enak
dimakan. Salah satunya yang telah dibudidayakan mempunyai ukuran pohon yang
lebih kecil untuk digunakan daunnya, kultivar ini dikenal dengan nama talas
Padang.
Kandungan
Gizi Talas
Talas
merupakan tumbuhan yang 85% bagiannya dapat dimakan, karena mengandung sumber
karbohidrat, protein dan lemak, selain itu, talas juga mengandung beberapa
unsur mineral dan vitamin sehingga dapat dijadikan bahan obat-obatan (Anonim,
2011b). Komponen terbesar dari karbohidrat talas adalah pati. Pati
merupakan bagian dari karbohidrat. Pati merupakan sumber utama penghasil energi
dari pangan yang dikonsumsi oleh manusia. Sumber-sumber pati berasal dari
tanaman sereal, umbi-umbian serta beberapa
dari tanaman palm seperti sagu. Penyusun utama pati yaitu amilosa
dan amilopektin (Hustiany, 2006).
Pati
murni berwarna putih, padat, dapat dicerna dengan baik oleh enzim amilase, dan
mengandung sedikit protein dan lemak yang merupakan bagian dari granula.
Kebanyakan tanaman menyimpan energi dalam bentuk pati, yang tersusun atas
amilosa dan amilopektin (Anonim, 2010b). Di alam, lebih banyak ditemukan pati
berstruktur amilopektin, yaitu 80-90%, sedangkan sisanya 10-20% merupakan pola
amilosa. Kedua tipe tersebut dapat dipisahkan, yaitu dengan melarutkannya di
dalam air mendidih, amilosa akan mengendap sedangkan amilopektin membentuk
koloid yang kalau dibiarkan akan menarik air dan terbentuk pasta (Hawab, 2004).
Pati
dalam talas mencapai 77,9 %. Pati umbi talas terdiri atas 17-28 % amilosa,
sisanya 72-83% adalah amilopektin. Tingginya kadar amilopektin dalam talas
menyebabkan talas bersifat pulen dan lengket seperti beras ketan. Selain itu
keunggulan dari pati talas adalah mudah dicerna, sehingga cocok untuk makanan
bayi atau penyembuhan pasca sakit. Selain karbohidrat, talas juga memiliki
kadar protein yang lebih baik. Protein ini mengandung beberapa asam amino
esensial (Anonim, 2011b).
Komposisi
zat yang terkandung dalam 100 gram talas, Menurut Rawuh (2008), dapat dilihat
pada Tabel berikut :
Tabel
1. Komposisi Zat yang Terkandung dalam 100 gr Talas
Komponen
|
Satuan
|
Talas
Mentah
|
Talas
Kukus
|
Talas
Rebus
|
Energi
|
Kal
|
98
|
120
|
-
|
Protein
|
Gr
|
1,9
|
1,5
|
1,17
|
Lemak
|
gr
|
0,2
|
0,3
|
29,31
|
Karbohidrat
|
gr
|
23,7
|
28,2
|
0,026
|
Kalsium
|
mg
|
28,0
|
31,0
|
-
|
Fospor
|
mg
|
61,0
|
63,0
|
-
|
Besi
|
mg
|
1,0
|
0,7
|
-
|
Vit.
A
|
RE
|
3,0
|
0
|
-
|
Vit.
C
|
mg
|
4,0
|
2,0
|
-
|
Vit.
B1
|
mg
|
0,13
|
0,05
|
-
|
Air
|
ml
|
73,0
|
69,2
|
61,0
|
Bag.Yg
dapat dimakan
|
%
|
85,0
|
85,0
|
-
|
Sumber
: Rawuh, 2008.
Talas
juga mengandung banyak senyawa kimia yang dihasilkan dari metabolism sekunder
seperti alkaloid, glikosida, saponin, essensial oil, resin, gula dan asam-asam
oraganik. Kandungan kimia dalam talas dipengaruhi oleh varietas, iklim,
kesuburan tanah dan umur panen (Rawuh, 2008).
SYARAT
PERTUMBUHAN
a)
Talas tumbuh tersebar di daerah tropis, sub tropis dan di daerah beriklim sedang. Pembudidayaan
talas dapat dilakukan pada daerah beriklim lembab (curah hujan tinggi)
dan daerah beriklim kering (curah hujan rendah), tetapi ada kecenderungan bahwa
produk talas akan lebih baik pada daerah yang beriklim rendah atau iklim panas.
b) Curah
hujan optimum untuk pertumbuhan tanaman talas adalah 175 cm pertahun. Talas
juga dapat tumbuh di dataran tinggi, pada tanah tadah hujan dan tumbuh sangat
baik pada lahan yang bercurah hujan 2000 mm/tahun atau lebih.
c)
Selama pertumbuhan tanaman talas menyukai tempat terbuka dengan penyinaran penuh
serta tanaman ini mudah tumbuh pada lingkungan dengan suhu 25-30 derajat
C dan kelembaban tinggi.
Pertumbuhan
Talas :
a)
Tanaman talas menyukai tanah yang gembur, yang kaya akan bahan organik atau humus.
b)
Tanaman ini dapat tumbuh pada daerah dengan berbagai jenis tanah, misal tanah lempung
yang subur berwarna coklat pada lapisan tanah yang bebas air tanah, tanah
vulkanik,andosol, tanah latosol.
b)
Tanaman talas untuk mendapatkan hasil yang tinggi, harus tumbuh di tanah drainase
baik dan PH 5,5–6,5. Tanah yang bergambut sangat baik untuk talas tetapi
harus diberi kapur 1 ton/ha bila PH nya di bawah 5,0.
c)
Tanaman talas membutuhkan tanah yang lembab dan cukup air. Apabila tidak tersedia
air yang cukup atau mengalami musim kemarau yang panjang, tanaman talas
akan sulit tumbuh. Musim tanam yang cocok untuk tanaman ini ialah menjelang
musim hujan, sedang musim panen tergantung kepada kultivar yang di tanam.
Talas
dapat tumbuh pada ketinggian 0–1300 m dpl. Di Indonesia sendiri talas
dapartumbuh di daerah pantai sampai pergunungan dengan ketinggian 2000 m dpl, meskipun
sangat lama dalam memanennya.
TEPUNG
TALAS
Tepung
adalah partikel padat
yang berbentuk butiran halus atau sangat halus
tergantung pemakaiannya.Tujuan dari percobaan pembuatan tepung adalah
untuk menurunkan kadar air pada bahan pangan sampai batas tertentu
sehingga meminimalkan serangan mikroba enzim dan insekta perusak dan menghasilkan
bahan pangan siap diolah lebih lanjut.Prinsip dari percobaan pembuatan tepung
adalah berdasarkan perpindahan panas secarakonduksi dan konveksi, pengurangan
kadar air sampai batas tertentu dan dilanjutkan dengan prosesreduksi
sampai berukuran 100 mesh, sehingga bahan berbentuk tepung. Berdasarkan
hasil percobaan pembuatan tepung dengan cara blanching didapatkan
berat produk 113 gram dengan persentase produk 37,67%, dan lost
product sebanyak 1 gram, secaraorganoleptik tepung singkong mempunyai warna agak
putih, aroma khas singkong, tekstur kasar,kenampakan kurang menarik, dan rasa
agak tawar.
Di
Indonesia, talas lebih banyak digunakan sebagai pangan kudapan (keripik, kolak,
ubi goreng dan ubi rebus) atau tambahan sayur. Di negara-negara lain seperti di
Jepang dan New Zealand, talas telah dimanfaatkan sebagai sebagai bahan baku
produk berbasis karbohidrat seperti roti, kue-kue, makanan bayi atau
produk-produk ekstrusi. Hal ini disebabkan karena talas memiliki sifat-sifat
fungsional pendukung keberhasilan aplikasinya pada suatu produk pangan.
Penelitian
menunjukkan bahwa tepung talas berpotensi untuk digunakan sebagai ingredien
untuk pembuatan produk baru ataupun untuk mengganti tepung-tepung konvensional.
Tepung, talas memiliki kapasitas absorpsi air yang tinggi sehingga dapat
digunakan sebagai pengental untuk soup ataupun produk olahan lainnya. Granula
patinya yang tahan panas memungkinkan tepung talas digunakan sebagai pengental
pada produk yang diolah pada suhu tinggi.
Tepung
talas juga memiliki kapasitas absorpsi lemak yang tinggi. Dengan kapasitas
absorpsi airnya yang juga tinggi, maka tepung ini sangat potensial digunakan
untuk mempertahankan flavor, memperbaiki palatabilitas dan memperpanjang umur
simpan produk olahan daging, maupun produk-produk lainnya seperti whipped
toppings, sosis, chiffon, deserts, angel cake dan sponge cake.
Pasta
tepung talas tidak mengalami peningkatan kekentalan selama proses pendinginan.
Karakter ini memungkinkan aplikasi tepung talas pada produk-produk yang
mensyaratkan stabilitas pasta selama penyimpanan produk di suhu dingin.
Cara
Pembuatan Tepung Talas
Cara
pembuatan tepung talas ini dengan menggunakan talas bentul, talas ketan dan
talas lampung adalah sebagai berikut; talas yang telah dipanen dikupas sampai
bersih, kemudian dicuci menggunakan air. Setelah bersih umbi dirajang tipistipis
dan dimasukkan kedalam larutan bahan kimia (natrium metabisulfit, asam sitrat
dan asam askorbat) selama 20 menit. Selanjutnya hasil rajangan dikeringkan
menggunakan cahaya matahari. Setelah kering rajangan digiling dan diayak
untuk mendapatkan tepung talas.
Alat dan Bahan
- Baskom - Lap- Saringan - Tempeh
- Parutan- Umbi Talas - Garam
- Air
- Air
Langkah-langkah:
Kupas umbi talas dari kulitnya. Bersihkan umbi talas dengan air bersih. Rendam umbi talas dengan air selama 10 menit. Selanjutnya berikan garam pada rendaman tadi, dan rendam kembali selama 20 menit. Setelah itu parut umbi talas hingga menjadi seperti bubur. Setelah itu berikan masukan hasil parutan ke baskom, dan berikan air dengan perbandingan 1: 2 Selanjutnya saring umbi talas. Setelah di saring, ampasnya diperas dengan kain agar keluar sari patinya. Sisa ampasnya, ampasnya jangan dibuang karena ampasnya masih berguna. Selanjutnya, biarkan sari patinya mengendap selama 1hari. Setelah di diamkan selama 12 jam, cairan diatas endapannya dibuang. Kemudian jemur endapannya di terik matahari menggunakan tempeh min 1hari. Setelah dijemur, tekstur pada tepung talas akan agak kasar, untuk menghaluskannya, gunakanlah blender untuk menghaluskannya.
Kupas umbi talas dari kulitnya. Bersihkan umbi talas dengan air bersih. Rendam umbi talas dengan air selama 10 menit. Selanjutnya berikan garam pada rendaman tadi, dan rendam kembali selama 20 menit. Setelah itu parut umbi talas hingga menjadi seperti bubur. Setelah itu berikan masukan hasil parutan ke baskom, dan berikan air dengan perbandingan 1: 2 Selanjutnya saring umbi talas. Setelah di saring, ampasnya diperas dengan kain agar keluar sari patinya. Sisa ampasnya, ampasnya jangan dibuang karena ampasnya masih berguna. Selanjutnya, biarkan sari patinya mengendap selama 1hari. Setelah di diamkan selama 12 jam, cairan diatas endapannya dibuang. Kemudian jemur endapannya di terik matahari menggunakan tempeh min 1hari. Setelah dijemur, tekstur pada tepung talas akan agak kasar, untuk menghaluskannya, gunakanlah blender untuk menghaluskannya.
PRODUK
OLAHAN DARI TALAS
Ø Es
Krim Talas
Ø
Cake Talas Kelapa Muda
Ø
Mi Ayam Talas
Ø
Cake Talas
Ø Kroket
Talas
PEMBAHASAN
HASIL
DIBANDINGKAN DENGAN TEPUNG TERIGU
Kandungan Tepung Terigu
Kandungan
tepung terigu tergantung jenis tepung yang digunakan, namun kadar rata-rata
tepung terigu untuk roti adalah sebagai berikut :
()
Protein 13 %, Air 14 %, Pati 72 %, Gula 1 %, Lemak 0.5 % dan Abu 0.3 %.
Kandungan talas
Energi
(kal)120; Protein (g)1,5 ; Lemak (g)0,3 ; Hidrat arang(g)28,2 ; Serat (g)0,7 ;
Abu (g)0,8 ; Kalsium (mg)31; Fosfor (mg)6,7 ; Besi(mg)0,7; Vitamin B1 (mg)0,05
; Vitamin C (mg)2 ; Air (g)69,2
CRITICAL CONTROL POINT (CCP)
Titik
kritis pada pengolahan tepung talas diantaranya sebagai berikut:
1. Saat
pengupasan, hal ini di karenakan pada saat pengupasan talas dapat mengalami
browning. Terjadinya
browning ini dapat mempengaruhi tampilan
warna pada tepung talas yang di hasilkan.
2.
Perendaman dengan larutan kimia untuk mencegah browning,
dalam tahapan ini komposisi dari larutan
kimia yang di gunakan berpengaruh cukup besar
pada kandungan nutrisi pada tepung talas yang di
hasilkan.
3. Pengeringan,
tahapan ini juga harus di perhatikan, karena jika pengeringan tidak di dapat
hasil yang cukup
kering dapat di mungkinkan tumbuhnya jamur
dan bau tengik pada tepung yang di hasilkan.
KESIMPULAN
1.Talas (Colocasia., Esculenta (L.) Schott) suku
talas-talasan atau Araceae) merupakan tumbuhan penghasil umbi, populer ditanam
terutama di wilayah Indonesia bagian barat. Talas mirip dengan taro namun
menghasilkan umbi yang lebih besar.
2. Kandungan nutrisi dalam 100 gram talas kukus tanpa bumbu, terdapat 142 kalori. Mayoritas kalori berasal dari karbohidratnya. Dalam 100 gram itu lemaknya cuma 0,75 gram, sedangkan seratnya sebanyak 5,3 gram. Jumlah ini sudah memenuhi 20,5% kebutuhan serat Anda dalam sehari.
3. Kandungan nutrisi tepung terigu (): protein 13 %, air 14 %, pati 72 %, gula 1 %, lemak 0.5 % dan abu 0.3 %.
4. Proses pembuatan tepung talas relatif lebih mudah dan sederhana dibandingkan proses pembuatan tepung terigu yang membutuhkan tahap pengolahan yang kompleks.
5. Menu dengan bahan dasar talas dan diolah menjadi tepung talas dapat dipergunakan sebagai cake talas, kroket talas, dan mie ayam talas, es krim talas, cake talas kelapa muda, dll.
2. Kandungan nutrisi dalam 100 gram talas kukus tanpa bumbu, terdapat 142 kalori. Mayoritas kalori berasal dari karbohidratnya. Dalam 100 gram itu lemaknya cuma 0,75 gram, sedangkan seratnya sebanyak 5,3 gram. Jumlah ini sudah memenuhi 20,5% kebutuhan serat Anda dalam sehari.
3. Kandungan nutrisi tepung terigu (): protein 13 %, air 14 %, pati 72 %, gula 1 %, lemak 0.5 % dan abu 0.3 %.
4. Proses pembuatan tepung talas relatif lebih mudah dan sederhana dibandingkan proses pembuatan tepung terigu yang membutuhkan tahap pengolahan yang kompleks.
5. Menu dengan bahan dasar talas dan diolah menjadi tepung talas dapat dipergunakan sebagai cake talas, kroket talas, dan mie ayam talas, es krim talas, cake talas kelapa muda, dll.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim,
2009. Syarat Untuk Pertumbuhan Talas http:// cybex. skydivo. com/
penyuluhan/syarat-untuk-pertumbuhan-talas. Akses Tanggal 12 Januari. 2013.
Makassar.
Anonim,
2010a.Pengetahuan Bahan Umbi-Umbian. http://misnanidulhadi. blogspot.
com/2010 09_01_archive.html. Akses Tanggal 12 Januari. 2013.
Anonim, 2010b.
Pati Spesifik.http://lordborken. wordpress.com /2010/03/22 pati-spesifik/.
Akses tanggal 12 Januari. 2013. Makassar.
Anonim,
2011a. Talas Loma Colocasia esculenta (L.)
Schott. http ://www. plantamor.com/index.php?plant=376 .
Akses Tanggal 12 Januari. 2013. Makassar
Anonim,
2011b. Kandungan Talas. http://spentibafamily. blogspot.com /2011/04/
kandungan-talas.html. Akses Tanggal 12 Januari.2013.Makassar.
Anonim,
2011c . Es Krim Be Smile
Lah. http://lordbroken.wordpress.com /category /keilmuan/ . Akses
Tanggal 12 Januari 2013. Makassar.
Adhitya,
Levi, 2008. Membuat Es Krim. Jakarta : Agromedia Pustaka.
Anonymous.2012.Caramembuattepungtalas.http://agenanekakeripikmalang.wordpress.com/tag/cara-membuat-tepung-talas/ (Diakses
12 Januari 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar