Rabu, 23 April 2014

Segelas Bandrek


      Tidak berlebihan rasanya jika mengatakan bahwa bandrek pernah menjadi begitu prestise pada masanya. Bandrek atau wedang bandrek sendiri merupakan salah satu minuman tradisional yang cukup populer (di samping bajigur dan wedang ronde serta minuman tradisional lain yang kaya manfaat). Pada setiap seruput bandrek yang kita teguk, terkandung begitu banyak nilai sejarah layaknya hikayat merantau yang terdapat pada tiap suap nasi padang yang bisa kita temui diseluruh Indonesia.
         Bandrek begitu prestise bukan hanya karena kehangatan yang ditimbulkan oleh minuman asal Tanah Sunda ini, bukan juga karena rasa yang ditawarkan begitu nikmat di lidah (manis dan sedikit pedas dengan aroma khas rempah yang menyegarkan), namun karena apa yang terkandung di dalamnya. Minuman ini terbuat dari berbagai campuran rempah-rempah seperti cengkeh, pala, gula aren, dan lada hitam. Dengan mengetahui bahan dari bandrek ini, dapat kita bayangkan segudang nutrisi yang baik bagi tubuh dapat kita nikmati dalam segelas bandek.
        Sejarawan Fadly Rahman mengatakan dulu orang-orang Eropa sering melakukan barter berupa senjata, perhiasan, dengan pala atau rempah-rempah lainnya karena komoditas rempah-rempah saat itu sangat langka di Eropa. "Mereka begitu memburu rempah-rempah dan rela menukarkannya dengan barang-barang berharga milik mereka," kata Fadly.
       Sayangnya, popularitas rempah-rempah ternyata tidak bertahan selamanya. “Pada abad 19-20, perlahan-lahan bahkan sampai sekarang pamor rempah-rempah sudah turun karena perhatian terhadapnya telah digantikan oleh komoditas kopi, teh, dan gula. Kita lihat saja sekarang kopi Indonesia lebih terkenal dibandingkan rempah-rempah Indonesia," ujar Fadly yang juga merupakan dosen di Jurusan Ilmu Sejarah, Universitas Padjadjaran.
        Seperti halnya rempah-rempah yang kian turun popularitasnya, seiring berjalannya waktu prospek bandrek juga semakin menurun. Kebanggaan masyarakat terhadap bandrek pun berkurang. Hanya orang-orang tertentu saja yang masih mau mencoba. Walaupun demikian, minuman bandrek ini masih dapat kita temui dengan berbagai variasi dalam penyajiannya. Misalnya dengan penambahan susu kental manis ("Bansus" : bandrek susu), madu, serutan daging kelapa muda, penambahan susu telur madu jahe (bandek STMJ),dll. Selain itu perkembangan teknologi pengolahan makananpun menawarkan adanya bandrek instan yang dapat kita nikmati di manapun kita berada. Bandrek instan ini juga menawarkan berbagai variasi rasa, misalnya bandrek durian dan bandrek bajigur.



Sumber:
http://budiboga.blogspot.com/2011/03/minuman-tradisional-indonesia-wedang.html
http://travel.kompas.com/read/2014/02/07/1315009/Torehan.Sejarah.dalam.Segelas.Bandrek
http://seberkassinardharma.blogspot.com/2012/05/bandrek-penghangat-tubuh-dan-untuk.html
http://www.artikelkesehatan99.com/5-minuman-tradisional-khas-indonesia-yang-kaya-manfaat/#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar